Pak Dokter Modifikasi New Scorpio Z
Punya motor tanpa modifikasi rasa-rasanya agak gimana gitu, serasa ada yang kurang. Walaupun modifikasi yang dilakukan hanya kecil-kecilan, tapi itu bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk cinta terhadap motor tunggangan. Apalagi kalau motor tersebut menjadi teman sehari-hari mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian , sudah pasti harus dirawat dan dipercantik agar makin sayang. Virus modifikasi bisa menjangkiti siapa saja, dari yang berkantong tebal hingga yang pas-pasan, dari motor bebek hingga moge, bahkan dari pengangguran sampai yang memiliki pekerjaan, semua ingin agar motor kesayangan nampak berbeda dengan yang lain.
Seperti yang dilakukan oleh masbro Iqbal yang berdomisili di Sulawesi Tengah terhadap New Scorpio Z warna putihnya. Masbro yang nampaknya berprofesi di bidang kesehatan (nampaknya dokter ) memilih motor sport touring buatan garputala yang berkubikasi 223 cc sebagai tunggangan sehari-hari. Well, jika melihat gambar Pio nya, modifikasi yang dilakukan tidak ekstrim dalam artian tidak merubah ciri khas Pio. Konsep yang diambil terinspirasi dari Triump Tiger 800.
Fender depan khas motor trail dipasang untuk melindungi cipratan kotoran, kemudian handlebar mengaplikasikan milik Yamaha YT, termasuk stang baplang juga kayaknya dilengkapi dengan handguard. Jadi tangan lebih terlindungi dari serempetan-serempetan. Headlamp “klingon” masih dipertahankan hanya ditambah dengan kaca windshield yang uniknya diambil dari kaca helm. Kreatif tenan. Tutup samping dan footstep dilabur warna hitam sehingga nampak serasi dengan buritan (tutup warna bawaan pabrik memang serasa janggal dengan two color Pio). Sementara untuk meletakkan barang bawaan, diaplikasikan box givi lengkap dengan winkcrack, atas dan samping.
Beralih ke kaki-kaki. Biasanya yang wajib dilakukan ubahan adalah sektor shock, maklum klan Scorpio ini terkenal dengan “amblesnya”. Pak dokter juga menyadari itu, akhirnya beliau mengganti link monoshock pada bagian Arm Relay (si pio saya bagian connecting roadnya yang diganti), alhasil pio nampak lebih nungging. Selain itu, velg asli yang 18″ dicopot dan diganti velg lebar merk MGV ukuran 350 – 17 belakang, 300-17 depan untuk menopang ban Corsa 130-17 belakang, 110-17 depan. Untuk menghentikan laju Pio yang kenceng, diaplikasikanlah RDB merk Nissin, sedangkan disc depan adalah variasi aftermarket. Alhasil Pio makin berotot dan kekar dengan kaki-kaki lebih gambot.
Mungkin yang perlu menjadi perhatian adalah ubahan kaki-kaki ini akan menyebabkan bobot motor lebih berat sehingga tarikan akan menjadi lebih berat pula. Apalagi, beliau tidak mengutak-atik sektor mesin alias masih perawan . Hebatnya, pak dokter ini juga memodifikasi sendiri tunggangannya ini.
Last, apapun modifikasi yang masbro lakukan, beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan yaitu kebutuhan dan keamanan. Yup, modisikasi harus disesuaikan dengan kebutuhan sehari-hari akan fungsi motor bagi pemilik dan faktor yang paling penting adalah keselamatan. Jangan sampai modisikasi malah berujung celaka gara-gara tidak safety. Ah, si Pio jadi ingin dimodif juga, sayang faktor finansial yang menjadi handicap
Seperti biasa, silahkan dikoreksi jiak ada yang kurang berkenan, dan silahkan juga dikomentari. Semoga bermanfaat!
0 komentar:
Posting Komentar