Kupas Tuntas Persamaan dan Perbedaan Yamaha Force dan Yamaha Jupiter Z1

Kupas Tuntas Persamaan dan Perbedaan Yamaha Force dan Yamaha Jupiter Z1

force_z1
Bro sekalian, saat Yamaha Indonesia merilis Motor bebek Entry level Injeksi mereka pekan lalu Yamaha Force 115 FI banyak pertanyaan dari sobat sobat sekalian yakni apa hubungan antara Yamaha Force ini dengan Motor Bebek Injeksi Mid-level Yamaha yakni Yamaha Jupiter Z1? Soale Secara Kubikasi mesin terlihat sama yakni 115 cc. Mudah mudahan dalam artikel ini bisa sama sama kita diskusikan apa perbedaan Yamaha Force 115 FI dengan Yamaha Jupiter Z1 115 FI. Secara Umum segala desain dari yamaha Force di arahkan untuk membuat motor yang nyaman untuk stop and go dan lebih memaksimalisasikan output torsi . . . cekidot
force-tmc-460x110
detail_yamaha_force#6
Piston dan silinder dari Yamaha Jupiter Z1 dan Yamaha Force FI sama persis bro . . . so part piston dan silinder dari keduanya bisa disubtitusikan. baik Yamaha Force dan Yamaha Jupiter Z1 menggunakan teknologi Spiny Sleeve ntuk memaksimalkan heat transfer sehingga mesin leih mudah dingin karena disipasi panas dilakukan lebih maksimal, cmiiw . . .
Bahkan sistem Hollow Crank atau YZ Crank Technologi yang mengadopsi sistem gerakan crank seperti pada Special engine (SE) YZ450F sama dengan Jupiter Z1 . . . yakni dengan membuat pin crank menjadi lebih besarsehingga lebih kuat dalam hal ‘menonjok’ piston . . . pada motor trail tonjokan piston dibutuhkan untuk melakukan jumping dll . . . tapi masalahnya akan keluar yakni getaraaaan . . kalo ini fitur getaran masuk ke motor bebek pasti banyak yang kompleeeenn  . . . oleh karena itu Mr takeda dan timnya di jepang membuat optimalisasi balancer di poros crank . . . balancernya bukan sebuah tempelan, tapi menyatu dengan perhitungan khusus tentang sisi fisika mekanik dalam hal ini gaya sentripetal yang ditimbulkan putaran poros crank . . .  .. . so tujuan dari YZ Crank disini adalah untuk membuat motor bisa lebih responsif terutama di rpm awal seperti karakter dari motor trail pada umumnya tapi getarannya nggak kayak getaran motor trail
detail_yamaha_force#2
walaupun tetap menggunakan sensor yang sama banyaknya, Part Injeksi antara Jupiter Z1 dan Yamaha Force FI sedikit beda ternyata bro . . . Jika Yamaha Jupiter Z1 menggunakan Throtel Body keihin, maka Force FI menggunakan produk Throtel Body Mikuni. Dari desain nya berbeda antara keduanya. Jika  di Thb Keihin placing Injectornya ada di mulut klep maka Placing Injector thb mikuni yang digunakan di Yamaha Force berada di jalur saluran udara throtel body bukan di mulut klep.
:roll: air flow tunner Jupiter Z1 . .. ngeplong
detail_yamaha_force#7
:roll: air flow tunner Yamaha Force lebih meliuk agak panjang-ngejar torsi
Air Flow Tunnel dari Yamaha Force dibuat lebih panjang dan tidak dibuat ngeplong langsung seperti desain air flow tunnel nya Yamaha Jupiter Z1 , wong karakter Jupiter Z1 dan Force beda je sehingga desain Force oleh insinyur yamaha ini ditujukan untuk mengejar torsi yang besar, terus Lubang Injector dari Yamaha Force pun hanya 4 bila dibandingkan dengan Lubang injector yamaha Jupiter Z1 yang sudah 6 lubang. ECU dari Force pun berbeda dengan ECU Jupiter Z1. Setingan ECU Force lebih menyamai / mendekati karakter ECU dari Mio J.
:roll: transmisi Jupiter Z1
detail_yamaha_force#9
:roll: Transmisi Yamaha Force
Lalu tipe kopling nya pun beda mas bro . . . Yamaha Jupiter Z1, seperti Juga Vega Zr/Vega RR menggunakan tipe kopling diafraghma sedangkan Yamaha Force F1 menggunakan tipe multiplat dengan pegas (spring) . . . lalu secondary gear settingnya pun beda mas bro . . . Jika Jupiter Z menggunakan hitungan  41/13 maka Yamaha Force menggunakan rasio 41/14 . . .
detail_yamaha_force#14
ini pun ditujukan untuk memperoleh  torsi pada RPM yang lebih rendah  . .. maka itu jangan heran jika torsi Force yang sebenarnya cuma 8,3 Nm diperoleh pada kitiran mesin 4.500 rpm. Ini lah yang menjadi kunci kenapa feel naik for itu terasa seperti ada yang ngejambak . . . rpm rendah doang bro buat dapet torsi maksimum  . . . beggh
detail_yamaha_force#10
So dengan kata lain hampir semua yang dilakukan para insinyur yamaha dalam mendesain Yamaha Force baik dengan memanjangkan tunner air flow, mengganti tipe kopling, membedakan seting rasio sekunder transmisi, penggunaan throtle body mikuni, membuat rangka yang ringan dan lainnya memang ditujukan untuk membuat kuda besi pekerja keras yang mudah di bawa harian, gak perlu betot rpm kenceng kenceng untuk mendapat torsi maksimal, lebih pas buat stop and go . . . sehingga penggunaan bahan bakar akan juga lebih efesien . . . nahhh mari kita diskusikan bersama sama . ..  silah dikunyah kunyah dulu dan semoga berguna
Taufik of BuitenZorg

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...